Berita
“Dunia harus ada yang berani melangkah mencapai Sustain Development Goals melalui komitmen agama dan berkepercayaan yang kuat, tidak menghalangi atau mensubordinat siapa pun. ICRP komit akan hal itu, terutama target SDG’s dengan No One Left Behind. Hanya kenyataannya masih ada saja mereka yang memanfaatkan isu agama dan berkepercayaan untuk itu. Sehingga ICRP hadir, tidak hanya untuk satu kelompok, satu agama atau satu kepercayaan. Tetapi membuka ruang perjumpaan seluas luasnya dan memperkuat figur kepemimpinan agama dan berkepercayaan di seluruh komunitas bahkan warga dunia” (Chandra Setiawan-Ketua 3 ICRP)
Bertempat di lantai 1 ruang rapat Djohan Effendi, Dewan Pendiri yang sekaligus Ketua 3 ICRP Chandra Setiawan, Bendahara Umum ICRP Vincent Jaya Saputra dan Direktur ICRP Ilma Sovri Yanti menerima silaturahim Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Islam Repubik Iran Mohammad Reza Ebrahimi.
Ebrahimi menyampaikan tujuan kedatangannya untuk menjalin hubungan dan berdialog dengan ICRP, yang merupakan lembaga lintas agama terkemuka di Indonesia.
Kedatangannya adalah bagian dari upaya Iran untuk membangun jaringan dengan lembaga-lembaga dialog antar agama di tingkat internasional. Tujuannya untuk berbagi pandangan, memperluas cakupan dialog keagamaan, dan membahas isu-isu kemanusiaan global, terutama yang berkaitan dengan situasi di Timur Tengah.
Sebelumnya Ebrahimi telah mengenal ICRP dari berbagai informasi yang didapatkannya, dan mengapresiasi atas kinerja ICRP. Sebelumnya, ia telah bertemu Paus Fransiskus, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed dan Ketua Uskup Agung Jakarta Romo Kardinal Suharyo dalam memperluas dialog keagamaan, tentang dukungan isu agama pada manusia dan dampak lingkungan.
Chandra Setiawan menyambut apa yang disampaikan, bahwa ICRP memiliki komitmen melalui Konferensi Para Tokoh Agama dan berkepercayaan, yang baru saja selesai melaksanakan Konferensi Pers (23/6) di kantor Grha Oikumene Persekutuan Gereja-Gereja se-Indonesia, guna menyikapi eskalasi di Timur Tengah yang membawa situasi buruk pada masyarakat sipil. Pertemuan tersebut melahirkan pernyataan sikap, yang dengan tegas menolak penyelesaian dengan jalan perang dan menghimbau Cegah serta Hentikan Perang Dunia Ketiga Israel - Iran
Bagi Chandra, ICRP tidak hanya milik satu agama atau hanya untuk satu kepercayaan, tapi semua, bahkan yang tidak dilayani oleh pemerintah. Kami adalah titik nol, menjadi ruang perjumpaan, menjadi House of Peace, seperti agama Sikh, Baha'i, Yahudi, Jemaat Muslim Ahmadiyah, Penghayat. ICRP ada karena komunitas yang terus hidup bersama, bahkan atheis sekalipun.
ICRP juga bukan lembaga penelitian. Kami tidak mencampuri urusan akidah dari agama atau kepercayaan. Jadi, yang kita terima disini sebagai seorang manusia, yang mau bersama sama mempromosikan perdamaian, membuka ruang perjumpaan seluas luasnya dan memperkuat figur kepemimpinan agama dan berkepercayaan. Melalui gerakan cinta kasih, anti kekerasan dan tidak mentolerir kekerasan berbasis agama, suku, ras, dan gender, tegas Chandra.
Ebrahimi menegaskan pemerintah nya mengingatkan dunia tentang situasi Gaza, Palestina. Jangan biarkan penduduk Gaza kelaparan dan tidak ada akses untuk obat-obatan serta makanan, yang akhirnya mengorbankan penduduk sipil yang tidak berdaya. Baginya memperjuangkan Gaza adalah bagian memperjuangkan kemanusiaan dimanapun berada dan sangat menentang keras penindasan dan berbagai macam bentuk kekerasan, tegas Ebrahimi.
Secara keseluruhan, pertemuan ini berfungsi sebagai platform untuk memperkuat hubungan antara lembaga kebudayaan Iran dan ICRP, serta menjadi ajang bagi Iran untuk menyampaikan pandangan politik dan kemanusiaannya terkait isu-isu internasional kepada komunitas lintas iman di Indonesia tutup Ebrahimi yang memiliki nama lengkap Mohammad Reza Ibrahimi, Cultural Consellor Embassy of the Islamic Republic of Iran untuk Indonesia.
Chandra merasa dunia dalam mencapai Sustain Development Goals melalui target No One Left Behind, harus ada elemen masyarakat yang mau melangkah berani untuk mewujudkan. Karena isu agama dan kepercayaan masih ada yang suka memanfaatkan dalam konflik kepentingan. Untuk itu ICRP komit dan menjadi terdepan melawan itu semua.
Bahwa tidak boleh ada warga dunia satupun yang tertinggal karena urusan agama dan berkepercayaan atau sebaliknya, apalagi melakukan kekerasan atas nama agama dan berkepercayaan. Jadi kami mengajak semua pihak untuk melampaui segala urusan dalam hal agama dan berkepercayaan, dengan mengedepankan cinta kasih dalam mempromosikan kerukunan dan perdamaian. Karena kekerasan atas nama agama dan kepercayaan adalah kekalahan terhadap kemanusiaan itu sendiri.
Secara terpisah saat Konferensi Pers ICRP bersama Tokoh Agama dan Tokoh Berkepercayaan dengan tema Cegah Perang Dunia Ketiga Israel - Iran, Tokoh Nadlatul Ulama yang juga Ketua PBNU serta Ketua 1 ICRP Ulil Abshar Abdalla dengan tegas menyatakan ketegangan konflik di timur tengah yang menimbulkan ketegangan secara domestik, menjadi perang opini termasuk di Indonesia. Kita tidak mau ada ketegangan yang menyebabkan disharmoni sosial. Sehingga mengharapkan semua pihak tidak menjadi bagian dari konflik ini, tetapi mengusahakan perdamaian. https://kumparan.com/kumparannews/icrp-serukan-penghentian-perang-israel-iran-minta-peran-aktif-indonesia-25K881dVDCY/2
Seperti diketahui Ketua Umum ICRP saat ini adalah Prof. Dr. Abdul Muti, M.Ed dan Dewan Kehormatan ICRP adalah Romo Kardinal Suharyo. Serta pada kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia, ICRP menggelar Festival Toleransi (2/9/2024) di Gedung Galeri Nasional saat itu.
Artikel lainnya dalam kategori yang sama
Jakarta, 29 Agustus 2025 - Beberapa hari terakhir, gelombang demonstrasi di Indonesia, khususnya di Jakarta, mencerminka...
01 Sep 2025
✨🇮🇩 ToleRun: Misi Kebhinekaan 🇮🇩✨ICRP bersama Global Peace Foundation Indonesia, Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia dan...
22 Aug 2025
Melanjutkan pertemuan kerja lintas iman, yang menyepakati Konsorsium Merawat Dunia Dengan Cinta. ICRP sambangi Grha Oiku...
12 Aug 2025
Bertempat di Taman Perdamaian ICRP (23/7) puluhan anak anak lintas iman rayakan Hari Anak Nasonal. Dalam kegiatan yang b...
24 Jul 2025
Bertempat di kantor sekretariat Indonesian Conference on Religion and Peace (12/7) Jalan Cempaka Putih Barat XXI Nomor 3...
13 Jul 2025
Romo Kardinal menjelaskan proses pemilihan Paus dalam Konklaf, termasuk kriteria kardinal yang boleh memilih dan dipilih...
23 Jun 2025
Jadilah bagian dari komunitas yang berkomitmen membangun perdamaian dan toleransi di Indonesia
Bergabung Sekarang